Sengkang (Humas Wajo) - Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Haji, Umrah, dan Kerjasama Luar Negeri, H. Bunyamin Yapid, yang juga Ketua Yayasan As'adiyah, memberikan pembinaan kepada ASN dan Dharma Wanita Persatuan di Kantor Kemenag Kabupaten Wajo. Kehadirannya disambut antusias oleh jajaran ASN Kemenag Wajo. Selasa, (4/2/25)
Dalam arahannya, H. Bunyamin Yapid menekankan pentingnya dukungan ASN terhadap program-program strategis Menteri Agama, termasuk Kurikulum Cinta. Menurutnya, Kurikulum Cinta bertujuan membangun pemahaman keagamaan yang moderat dan penuh kasih sayang.
"ASN Kemenag, terutama Penyuluh Agama, harus aktif mendukung dan menyebarkan nilai-nilai kebersamaan ini," ujarnya.
H. Bunyamin Yapid juga mendorong Penyuluh Agama untuk lebih aktif dalam dakwah digital. Di era digital saat ini, dakwah tidak lagi terbatas di mimbar, tetapi juga harus memanfaatkan platform digital untuk membuat konten edukatif yang mendukung program Kemenag serta menyebarkan pesan agama yang damai.
"Di era digital ini, dakwah tidak cukup hanya di mimbar. Penyuluh harus mampu memanfaatkan platform digital untuk membuat konten edukatif yang mendukung program Kemenag serta menyebarkan pesan agama yang damai," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, H. Bunyamin Yapid juga menyampaikan pesan kepada seluruh ASN Kemenag Wajo agar membangun relasi pengabdian yang kuat dalam menjalankan tugas di Kementerian Agama.
"Buatlah relasi pengabdian kita di Kementerian Agama seperti relasi santri dan kiyai, atau anregurutta jika di tanah Bugis," ujar Bunyamin Yafid.
Beliau menjelaskan bahwa dalam tradisi Islam di Indonesia, hubungan antara santri dan kyainya memiliki makna mendalam dalam berbagai aspek, baik spiritual, sosial, pendidikan, maupun emosional.
"Dalam konteks ini, ASN Kemenag seharusnya meneladani hubungan tersebut, bukan hanya sekadar hubungan atasan dan bawahan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai pengabdian yang mendalam kepada masyarakat dan agama," tegasnya.
Selain itu, Bunyamin Yafid juga mengajak seluruh ASN Kemenag untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan program-program Kementerian Agama ke masyarakat.
"Bantulah Kementerian Agama dengan cara yang sederhana saja, yakni amplifikasi dan glorifikasi segala bentuk publikasi informasi terkait program Kementerian Agama ke publik dan netizen. Dengan begitu, segala inisiatif dan kebijakan Kemenag tidak hanya menjadi simbol yang mengawang-awang, tetapi benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh umat beragama di Indonesia, bahkan di level global," pintanya.
Kepala Kantor Kemenag Wajo, H. Muhammad Yunus, menyambut baik arahan dari Staf Ahli Kemenag RI. Menurutnya, arahan tersebut sangat relevan dalam upaya meningkatkan kualitas ASN Kemenag Wajo.
"Merupakan kebanggaan bagi kami bahwa Ketua Yayasan As'adiyah, yang juga tenaga ahli Kemenag RI, hadir dan memberikan arahan langsung. Kami berharap ini bisa menjadi pedoman dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan dan sosial di Wajo," ungkapnya.
H. Muhammad Yunus juga mengingatkan seluruh jajaran Kemenag Wajo untuk siap mengawal dan mengimplementasikan berbagai program yang telah dicanangkan oleh Menteri Agama dan Kakanwil Kemenag Sulsel.
Melalui pembinaan ini, ASN Kemenag Wajo diharapkan semakin profesional, inovatif, serta aktif dalam mendukung program-program Kementerian Agama, baik di dunia nyata maupun di ruang digital.