Botto Benteng, Potret Desa Harmonis di Tengah Keberagaman Wajo

Sengkang (Kemenag Wajo) — Kepala Desa Botto Benteng, Kecamatan Majauleng, Abdul Haris,  mengungkapkan bahwa kehidupan masyarakat di wilayahnya telah lama menunjukkan praktik kerukunan yang nyata antarumat beragama.

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan Silaturahmi dan Dialog Tokoh Lintas Agama yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wajo, Senin (3/11/2025).

Kepala Desa Botto Benteng menuturkan bahwa sejak dirinya menjabat pada tahun 2015, tidak pernah terjadi konflik antarumat beragama di desanya.

“Alhamdulillah, sejak saya menjabat di 2015 sampai sekarang, tidak pernah terjadi gesekan antara warga muslim dan non-muslim. Kami hidup rukun, saling menghormati, dan aktif hadir dalam kegiatan keagamaan maupun sosial lintas agama,” ujarnya

Ia menambahkan bahwa dirinya secara rutin menghadiri acara-acara keagamaan umat non-muslim seperti perayaan Natal, pesta pernikahan, hingga acara duka.

Menurutnya, hal itu menjadi wujud nyata sikap toleransi dan harmonisasi sosial yang telah terbina di Desa Botto Benteng selama lebih dari satu dekade.

Sebagai desa sadar kerukunan, Botto Benteng kini ditunjuk menjadi percontohan dalam upaya memperkuat kehidupan harmonis di tingkat akar rumput. Kades Botto Benteng juga menyampaikan harapan agar kegiatan pembinaan dari Kementerian Agama dan FKUB Wajo dapat terus dilaksanakan hingga ke tingkat desa.


“Kami siap menjadi tuan rumah kegiatan lintas agama seperti olahraga bersama antarumat beragama. Kalau bisa, ini menjadi agenda rutin kabupaten agar semakin mempererat hubungan masyarakat lintas iman,” ungkapnya.

Ia mencontohkan kegiatan serupa yang sudah dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota lain seperti Bone dan Makassar, yang sukses memperkuat jalinan kebersamaan antarumat beragama.

“Kerukunan ini sudah menjadi bagian dari keseharian kami. Tinggal bagaimana sinergi ini terus dijaga bersama pemerintah dan Kementerian Agama,” pungkasnya. (jo/nrl)