Dua Hari Menuju MQK Internasional 2025 di Wajo: Bungosa Siap Sambut Ribuan Santri dan Delegasi Mancanegara

Wajo (Humas Kemenag) - Hitungan mundur menuju perhelatan akbar dunia pesantren, Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025, telah dimulai. Tinggal dua hari lagi, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, akan menjadi sorotan global sebagai tuan rumah acara yang dipusatkan di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang pada 2–7 Oktober 2025.

​Kegiatan bergengsi ini akan menghadirkan ribuan peserta terbaik dari 34 provinsi di Indonesia serta delegasi dari 10 negara sahabat. MQK Internasional 2025 adalah manifestasi komitmen Kementerian Agama RI dalam memajukan tradisi keilmuan pesantren dan menjaga warisan kitab turats di kancah global.

​Pada gelaran kali ini, diperkenalkan maskot resmi MQK 2025 bernama Bungosa. Nama ini merupakan akronim dari Bungo (ikan khas Danau Tempe) dan Asa (harapan dalam bahasa Bugis).

​Bungosa digambarkan sebagai sosok yang tenang dan bijaksana, merepresentasikan filosofi luhur masyarakat Bugis yang menjunjung tinggi kesabaran, kerendahan hati, dan optimisme. Bungosa hadir sebagai simbol kearifan lokal Wajo yang berpadu dengan semangat global santri dalam melestarikan khazanah ilmu agama.

​MQK Internasional 2025 tidak hanya fokus pada musabaqah. Acara ini juga mengusung tiga mantra semangat sebagai landasan filosofis penyelenggaraan:

​Ekoteologi: Menjaga kelestarian alam sebagai wujud keimanan.

​Kurikulum Cinta: Menebarkan kasih sayang dalam setiap proses pendidikan dan pengajaran.

​Perdamaian Dunia: Menjadikan pesantren sebagai pusat lahirnya solusi bagi harmoni dan stabilitas global.

​Selain itu, akan digelar serangkaian acara pendukung yang memperkuat peran pesantren, di antaranya Halaqah Ulama Internasional, Expo Kemandirian Pesantren, Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, dan Pesantren Hijau. Rangkaian ini diharapkan dapat meningkatkan peran pesantren dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

​Dengan persiapan yang semakin matang, Wajo menyatakan kesiapannya untuk menyambut dunia dengan semangat “Dari Pesantren untuk Dunia,” menjadikan Bungosa sebagai ikon harapan dan identitas lokal yang mendunia. 

Seluruh rangkaian ini merupakan kolaborasi sinergis Kemenag RI, melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, bersama Pondok Pesantren As’adiyah, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo, demi menghadirkan penyelenggaraan MQK Internasional yang bermakna, berkelas, dan penuh keberkahan. (jo)