Luwu (Humas Kemenag) — Festival Kerukunan Umat Beragama l resmi dibuka pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 26–27 Juni 2025, di kawasan wisata alam Nebuba, Kabupaten Luwu, dan mengusung tema “Harmoni dalam Keberagaman.”
Acara dibuka secara resmi oleh Soni Paisal, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Wajo yang mewakili Bupati Wajo
“Festival ini sejatinya akan dibuka langsung oleh Bapak Bupati, namun karena padatnya agenda, saya diminta mewakili beliau sekaligus sebagai mitra Kementerian Agama dalam kegiatan strategis seperti ini,” ujar Kepala Kesbangpol.
Ia juga menegaskan bahwa Kabupaten Wajo patut berbangga karena menjadi salah satu daerah yang aktif dan konsisten dalam menyelenggarakan kegiatan kerukunan antarumat beragama.
Sementara itu, Ketua FKUB Wajo, H. Andi Muhammad Hasbih, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan partisipasi seluruh elemen yang hadir.
“Kegiatan ini menjadi ruang penting untuk memupuk kebersamaan dan mempererat silaturahmi lintas iman. Terima kasih kepada semua pihak, khususnya Kepala Kesbangpol dan Kepala Kemenag Wajo yang telah menunjukkan dukungan nyata,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti semangat dan komitmen dari komunitas lintas agama, pemuda, dan tokoh masyarakat yang hadir, meskipun beberapa menghadapi kendala teknis dalam perjalanan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, memberikan pesan reflektif tentang pentingnya menjaga harmoni di tengah perbedaan.
“Kita ini seperti senar-senar dalam gitar. Meskipun berbeda, jika dipetik dengan baik, akan menghasilkan nada yang indah. Inilah makna keberagaman yang harus terus kita rawat,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk merenungkan pesan-pesan dari alam sekitar yang asri, termasuk kejernihan air yang mengalir tanpa henti, sebagai simbol kejernihan hati dan pikiran dalam menjaga kerukunan hidup.
Kegiatan ini turut dimeriahkan dengan pentas seni lintas agama, yang menghadirkan perwakilan dari berbagai majelis agama di Kabupaten Wajo. Komunitas pemuda lintas iman, seperti KBCI dan lainnya, juga hadir memeriahkan festival dengan antusiasme tinggi.
Mengakhiri sambutannya, Kepala Kesbangpol menyatakan:
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Festival Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Wajo saya nyatakan resmi dibuka.”
Festival ini menjadi momentum penting untuk memperkuat toleransi, menghargai perbedaan, dan membangun kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama. (jo)