Wajo (Humas Kemenag) — Kementerian Agama Kabupaten Wajo menggelar Jalan Kerukunan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia, Sabtu (20/12/2025). Kegiatan ini berlangsung meriah dengan titik start dan finish di Lapangan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo.
Jalan Kerukunan tersebut dilepas secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, bersama Bupati Wajo yang diwakili, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo.
Kakanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafıd menegaskan bahwa Jalan Kerukunan bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi memiliki makna penting sebagai media mempererat persatuan dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama.
"Jalan Kerukunan ini mengajarkan kita bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk dirajut dalam kebersamaan. Inilah semangat Kementerian Agama dalam menjaga harmoni dan persatuan umat," ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Kementerian Agama Kabupaten Wajo, ASN, PPPK, Dharma Wanita Persatuan, serta masyarakat. Jalan Kerukunan menjadi simbol komitmen Kementerian Agama dalam memperkuat kebersamaan, toleransi, dan harmoni di tengah kehidupan bermasyarakat.
Adapun rute Jalan Kerukunan dimulai dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo melalui Jalan Akasia, kemudian menuju Jalan Beringin, Jalan Bau Baharuddin, Jalan A. Magga Amirullah, Jalan Jawa, Jalan Veteran, kembali ke Jalan Beringin, dan berakhir di Jalan Akasia dengan finish di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo menyampaikan bahwa Jalan Kerukunan tidak hanya menjadi kegiatan olahraga, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan meneguhkan nilai-nilai kerukunan umat beragama.
“Melalui Jalan Kerukunan ini, kita ingin menegaskan bahwa Kementerian Agama hadir untuk merawat kebersamaan dan menjaga keharmonisan di Kabupaten Wajo,” ujarnya.
Rangkaian peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama di Kabupaten Wajo akan terus berlanjut dengan berbagai kegiatan keagamaan, olahraga, dan seni sebagai wujud syukur dan refleksi pengabdian kepada bangsa dan negara. (jo/nrl)