Sengkang (Humas Wajo) – Projetc Management Unit (PMU) Akselerasi Pengembangan Zakat dan Wakaf Kab. Wajo mengadakan pertemuan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo untuk mempercepat pengembangan zakat dan wakaf. Senin, 13/01/25
Pertemuan ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wajo H. Muhammad Yunus, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kab. Wajo H. M. Amin Hasan, Ketua PMU Muhammad Haderawi bersama anggota, bertujuan untuk merumuskan program pengembangan wakaf yang lebih strategis dan berkelanjutan.
Dalam pertemuan ini, Ketua PMU, Muhammad Haderawi, menyampaikan sejumlah rencana program utama, termasuk sosialisasi Kota Wakaf, pemberdayaan tanah wakaf, optimalisasi pemanfaatan wakaf, serta pelatihan wakaf produktif untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
Kepala Kantor Kemenag Wajo, Muhammad Yunus, menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai wakaf, terutama wakaf uang, yang saat ini masih belum banyak dikenal.
Yunus juga mengungkapkan bahwa meskipun zakat dan sedekah sudah cukup populer di kalangan masyarakat, pemahaman tentang wakaf uang perlu diperluas agar masyarakat lebih terbuka untuk berpartisipasi.
Ia juga mengarahkan bahwa transparansi dalam pengelolaan dana wakaf menjadi hal yang sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaannya.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Wajo, Amin Hasan menambahkan bahwa pengembangan wakaf harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Sosialisasi yang intensif dan pengelolaan yang profesional menjadi kunci kesuksesan program ini. ujarnya
Pertemuan ini diakhiri dengan perumusan visi Kota Wakaf Kabupaten Wajo, yang bertujuan menjadikan daerah ini sebagai pusat keunggulan pembangunan berbasis wakaf yang berkelanjutan, dengan harapan bahwa Wakaf di Kabupaten Wajo dapat menjadi sumber daya yang memberi manfaat luas bagi umat.
Diketahui Kabupaten Wajo telah resmi diluncurkan sebagai Kota Wakaf pada tahun lalu oleh Menteri Agama RI. Peluncuran ini menandai komitmen kuat pemerintah daerah dalam mewujudkan Wajo sebagai pusat keunggulan pembangunan berbasis wakaf yang berkelanjutan.