Kakanwil Kemenag Sulsel Pastikan Kafilah MQK Internasional Terlayani Prima Hingga Kepulangan

Wajo (Humas Kemenag) – Suksesnya pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional ke-1 Tahun 2025 di Kabupaten Wajo tidak hanya diukur dari ketatnya kompetisi, namun juga dari kualitas layanan prima (khidmah) kepada seluruh kafilah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menegaskan komitmen institusinya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta dan pimpinan kafilah dari berbagai provinsi dan negara.

​Penegasan ini disampaikan Ali Yafid dalam sambutannya pada acara pengumuman hasil lomba yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Senin (6/10/2025). Ia menyatakan bahwa pelayanan kepada para tamu Allah tersebut adalah prioritas utama yang harus diemban oleh seluruh jajaran Kemenag Sulsel.

​“Saya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala bidang dan pejabat Kemenag Sulsel, untuk senantiasa mendampingi para kafilah. Jangan pernah lepaskan para kafilah. Pastikan mereka terlayani dengan penuh keikhlasan dan profesionalisme sejak momen kedatangan hingga kepulangan ke daerah masing-masing,” tegasnya,

​Kakanwil menambahkan bahwa kolaborasi apik antara panitia pusat, provinsi, dan lokal telah memastikan sambutan hangat sejak kedatangan di bandara hingga penempatan di lokasi lomba di Sengkang. Bahkan, sebagai wujud penghormatan, Kemenag Sulsel siap memfasilitasi kunjungan ke destinasi wisata religi maupun umum di Sulawesi Selatan bagi pimpinan kafilah yang berkehendak.

​“Ini adalah manifestasi dari penghormatan dan pemuliaan kami kepada seluruh tamu yang telah bersusah payah hadir dalam majelis ilmu ini,” ungkapnya.

​Di akhir sambutannya, H. Ali Yafid menyampaikan permohonan maaf dan harapan agar acara ini membawa keberkahan.


​“Sebagai khadimul ummah (pelayan umat), kami menyadari mungkin masih ada kekurangan yang belum sempurna. Namun, kami pastikan bahwa seluruh jajaran telah berupaya maksimal untuk memberikan yang terbaik,” ujarnya tulus.

​Menutup sambutannya, Kakanwil berharap rangkaian MQK Internasional ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun juga sebagai pengalaman spiritual yang berharga bagi para santri dan pengasuh pesantren.

​“Semoga kegiatan ini membawa keberkahan (barakka), meningkatkan kualitas pengajaran kitab kuning, serta semakin mempererat ikatan persaudaraan (ukhuwah) antarpesantren, baik di tingkat nasional maupun internasional. Inilah ruh sesungguhnya dari pertemuan mulia ini,” pungkasnya penuh harap. (jo/nrl)