Sengkang (Humas Wajo) --- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo menjadi tuan rumah Roadshow Kampanye Kajian dan Workshop Wakaf Hutan Untuk Lingkungan Hidup Kabupaten Wajo, digelar di Aula Kantor Kemenag Wajo. Kamis 6/4/2025
Dihadiri Bupati Wajo, diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Wajo, Ir Andi Muzdalifah Z., M.Si, Kepala Kantor Kemenag Wajo, H. Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd.I, Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor, Dr. Khalifah Muhamad Ali, S.Hut., M.Si., Direktur Republika, dan Steering Committe MOSAIC, Nur Hasan Murtiaji, Nurmala, S.Ag, Analis Kebijakan Direktorat Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Munawir Takko, S.Pd.I., M.M. Analis kelembagaan Zakak dan Wakaf Kanwil Kemenag Sulsel dan tamu undangan lainnya
Andi Musdalifa, yang hadir mewakili Bupati Wajo, mengapresiasi inisiatif Kemenag dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, program wakaf hutan sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Wajo dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengoptimalkan potensi alam secara berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Wajo dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Wajo, H. Muhammad Subhan, dalam sambutannya menekankan bahwa menjaga alam adalah amanah besar yang diberikan kepada manusia. Ia juga menjelaskan bahwa Menteri Agama telah mencanangkan program berbasis teologi dalam menghadapi perubahan iklim, yang kemudian diterjemahkan oleh Kanwil Kemenag Sulsel melalui program Asta Aksi, salah satunya Kemenag Go Green.
"Kabupaten Wajo memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Ini bukan sekadar rahmat, tetapi juga amanah yang harus kita jaga bersama. Dengan adanya program ini, kita semakin diperkuat untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Steering Committee MOSAIC, Nur Hasan Murtiaji, mengungkapkan bahwa Kabupaten Wajo menjadi kota pertama dari lima hingga enam kota yang akan dikunjungi dalam program wakaf hutan di empat provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Barat.
"Potensi alam Kabupaten Wajo sangat luar biasa. Hal ini menjadi peluang besar untuk pengembangan wakaf hutan di daerah ini," ungkapnya.
Nur Hasan juga memperkenalkan MOSAIC (Muslim Porcer Action Impact), sebuah platform kolaborasi umat Islam dalam mengatasi perubahan iklim.
"Kami meyakini bahwa perubahan iklim adalah tantangan nyata yang membutuhkan sinergi semua pihak, termasuk umat Islam. Melalui program wakaf hutan, kita bisa memberikan kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan," imbuhnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kajian dan workshop yang membahas konsep wakaf hutan serta strategi implementasinya di berbagai daerah. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret dalam mengimplementasikan wakaf hutan sebagai upaya pelestarian lingkungan serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan konsep serupa. (jo)