Sengkang – Program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) merupakan program pendidikan dari Kementerian Agama yang bertujuan untuk mengedukasi remaja tentang pentingnya menunda pernikahan hingga yang lebih matang.
Melalui program BRUS, peserta diberikan materi seputar bahaya pernikahan dini, hak-hak anak dan remaja, dan pentingnya melanjutkan pendidikan. Program ini juga menanamkan nilai-nilai yang memungkinkan remaja untuk secara bijak menentukan langkah hidup mereka. Peserta juga dikenalkan dengan dampak dari problematika remaja saat ini, seperti seks sebelum nikah, perilaku seks yang tidak sesuai dengan nilai moral/agama, kehamilan yang tidak diinginkan, narkoba, bullying, dan geng remaja yang negatif.
Dalam rangka pelaksanaan program tersebut, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tempe mengadakan BRUS di Tahfidz As’adiyah masjid Jami Sengkang yang dihadiri oleh Muhammad Arsad kepala KUA kec. Tempe, Penyuluh Fungsional, Penyuluh PPPK dan Penyuluh non PNS lingkup KUA Kec. Tempe. Rabu, 28 Agustus 2024.
Hj. Saidah dalam materinya mengatakan bahwa hal-hal negatif yang dilakukan oleh remaja dan anak usia sekolah sekarang ini berupa penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, tawuran, serta penyalahgunaan media sosial dan hal lainnya yang membutuhkan perhatian penuh para orang tua, guru, dan pemerintah.
Penyuluh Agama Islam KUA kec. Tempe ini mengatakan bahwa agar hal negatif tersebut tidak terjadi maka harus selektif dalam memilih teman dalam bergaul, harus mengenal sikap, sifat, dan perilakunya. Salah dalam bergaul dapat mengakibatkan kenakalan remaja yang dapat memberikan efek negatif bagi pelakunya.
Senada dengan hal tersebut, M. Yuli sangat perihatin dengan keadaan remaja dan anak usia sekolah sekarang ini. Banyak di antara mereka yang melakukan pergaulan bebas sehingga dapat terjadi hal yang tidak diinginkan para orang tua, seperti sex bebas dan hamil di luar nikah.
Penghulu kementerian Agama ini memberikan solusi agar dapat menekan terjadinya hal negatif tersebut, yakni dengan memperbaiki kualitas iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Juga harus menjadi remaja masa kini dengan memiliki ilmu dan akhlak yang baik. Indikator dari remaja masa kini adalah memanfaatkan HP dan atau media sosial lainnya dengan baik, tidak berjudi, tidak melakukan pergaulan bebas, tidak melakukan seks bebas, tidak memakai narkoba, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, dan tidak tawuran, serta hal negatif lainnya.
Mantan kepala KUA kec. Bola ini juga menghimbau kepada para peserta agar dapat melaksanakan program pemerintah dengan tidak melakukan pernikahan dini.
Nampak di akhir kegiatan, para peserta kompak meneriakkan slogan Wajo Sayang Anak, Massikola Jolo, Majjama Jolo, Nappa Botting. _*Abustan*_