Wajo (Humas Kemenag) – Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah, Prof. Kamaluddin Abu Nawas, menegaskan bahwa pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional ke-1 tahun 2025 menjadi bukti nyata kiprah As’adiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat nasional dan internasional.
Menurut Prof. Kamaluddin, kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat mutu pendidikan pesantren di seluruh Indonesia.
“MQK Internasional menjadi sarana menyiapkan santri yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan global,” ujarnya.
Prof. Kamaluddin menambahkan, Pondok Pesantren As’adiyah yang berdiri sejak 1930 kini telah berkembang menjadi salah satu pesantren tertua dan terkemuka di kawasan timur Indonesia.
“Pendidikan di As’adiyah sudah lengkap, mulai dari tingkat dasar hingga program magister, dan insyaallah ke depan akan dibuka program doktor,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa As’adiyah kini memiliki 454 cabang di seluruh Indonesia serta satu cabang di Malaysia, menunjukkan luasnya jaringan dan pengaruh pesantren ini. “Yang penting hari ini bukan hanya kuantitas, tetapi bagaimana kita membangun kualitas As’adiyah agar santri mampu bersaing di tingkat internasional,” tegas Prof. Kamaluddin.
Kegiatan MQK Internasional ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar-pesantren dan memperkenalkan prestasi santri Indonesia di kancah global. (jo/nrl)