Sengkang (Kemenag Wajo) — Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang menghadirkan suasana penuh semangat persaudaraan dan pertukaran ilmu. Ajang perdana berskala internasional ini diikuti peserta dari berbagai Ma’had Aly se-Indonesia serta delegasi dari sejumlah negara Asia Tenggara.
Pada tingkat nasional, cabang yang dilombakan meliputi Debat Qonun, Tarkib Digital, Bahtsul Kutub, dan Risalah Ilmiyyah. Sementara untuk tingkat internasional, MQKI mempertemukan para peserta dalam dua cabang utama, yaitu Tafsir dan Fiqih.
Bagi para peserta, MQKI bukan hanya kompetisi, tetapi juga ruang pembelajaran. Peserta asal Ma’had Aly Al-Iman mengaku terinspirasi untuk terus meningkatkan kemampuan. “Event ini menjadi tambahan pengalaman berharga, karena saya bisa mengevaluasi diri setelah tampil,” ujarnya.
Hal serupa dirasakan peserta dari Ma’had Aly Darussalam Banyuwangi. “Awalnya grogi sebelum tampil, tapi setelah fokus, justru jadi lebih percaya diri,” ungkapnya.
Sementara itu, peserta dari Timor Leste menilai MQKI menjadi langkah penting bagi kolaborasi lintas negara. “Senang bisa mengikuti event mendunia ini. Bangga, sekaligus menjadikannya pengalaman berharga untuk masa depan,” tuturnya.
Dewan hakim internasional pun turut mengapresiasi penyelenggaraan MQKI. Ustadz Mukhlis Muhammad Hanafi menyebut ajang ini sebagai kehormatan. “Selain menjadi wadah keilmuan, MQKI juga membuka ruang untuk menjalin relasi dengan berbagai negara,” jelasnya.
Dengan semangat ukhuwah dan pertukaran ilmu, MQKI 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat jaringan keilmuan Islam, memperkaya wawasan santri, sekaligus meneguhkan peran pesantren di kancah internasional. (sa/jo)