Belawa(Humas Madrasah) – Aula MAN Wajo pada Rabu, 10 September 2025 dipenuhi suasana religius dan penuh kekhidmatan saat seluruh keluarga besar MAN Wajo melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, guru, pegawai, siswa, serta sejumlah tokoh masyarakat dan orang tua siswa.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu guru dari MAN Wajo, kemudian dilanjutkan dengan shalawat bersama yang membuat suasana semakin syahdu. Kepala MAN Wajo, Dra. Hj. Salmiya, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Maulid tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen dalam meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
“Melalui Maulid ini, kita ingin menghadirkan semangat Rasulullah dalam keseharian kita, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Anak-anak kita harus tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan berkomitmen pada nilai-nilai Islam,” ujarnya penuh harap.
Puncak acara ditandai dengan penyampaian hikmah Maulid oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, KH. Muhammad Subhan, Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema substansi perjuangan para Rasul Ulul Azmi dalam menegakkan tauhid.
Beliau menjelaskan bahwa kelima Rasul Ulul Azmi – Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW – adalah teladan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan berat ketika menyampaikan risalah Allah. Nabi Nuh misalnya, berdakwah selama lebih dari 950 tahun hanya dengan sedikit pengikut. Nabi Ibrahim rela dibakar hidup-hidup dan diuji untuk menyembelih putranya. Nabi Musa menghadapi Fir’aun yang zalim, Nabi Isa difitnah bahkan hendak disalib, sementara Nabi Muhammad SAW harus melewati berbagai rintangan, pemboikotan, hingga peperangan besar.
“Semua itu adalah gambaran nyata bagaimana seorang rasul tidak pernah menyerah dalam menegakkan kalimat tauhid. Inilah pesan utama Maulid: meneladani ketabahan, kesabaran, dan keberanian Rasulullah SAW serta para Ulul Azmi dalam memperjuangkan kebenaran,” tegas KH. Subhan di hadapan ratusan hadirin.
Beliau juga mengingatkan pentingnya Maulid bagi generasi muda. “Siswa MAN Wajo adalah calon pemimpin bangsa. Jika ingin berhasil, kalian harus memiliki semangat Ulul Azmi: pantang menyerah, sabar menghadapi tantangan, serta selalu berpegang teguh pada nilai-nilai tauhid. Itulah bekal menghadapi era yang penuh tantangan ini,” tambahnya.
Suasana khidmat terasa sepanjang acara, terlebih ketika para siswa turut melantunkan shalawat bersama guru dan undangan. Hikmah yang disampaikan KH. Subhan membuat banyak hadirin terharu dan merenung tentang betapa besar perjuangan para Rasul dalam menegakkan ajaran Allah.
Acara Maulid kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang guru MAN Wajo, memohon keberkahan dan rahmat Allah agar keluarga besar MAN Wajo senantiasa diberi kekuatan iman, ilmu, dan amal.
Peringatan Maulid di MAN Wajo tahun ini bukan hanya menjadi ajang memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sarana untuk memperkokoh nilai-nilai spiritual, mempererat ukhuwah, dan memperteguh komitmen dalam meneladani Rasulullah SAW serta para Rasul Ulul Azmi