Humas Wajo – Kabupaten Wajo menjadi tuan rumah pra seminar internasional bertajuk "Kurikulum Cinta dan Eco-Theology sebagai Basis Gerakan Implementasi Deklarasi Istiqlal". Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan berlangsung di Hotel Sallo, Sengkang, pada Senin malam (3/2).
Seminar ini menghadirkan berbagai narasumber, termasuk keynote speaker Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA (Menteri Agama Republik Indonesia) dan Syeikh Dr. As-Said Muhammad Ali Al-Husaini (mantan Wakil Menteri Wakaf Mesir) yang hadir secara virtual melalui Zoom Meeting.
Hadir pula pembicara lain seperti Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA (Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI), Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag. (Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI), Dr. H. Ali Yafid, S.Ag., M.Pd.I. (Kepala Kanwil Kemenag Sulsel), serta H. Bunyamin M. Yapid, LC., MA. (Ketua Yayasan Pondok Pesantren As'adiyah).
Sebagai tuan rumah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Yunus, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini di Kabupaten Wajo. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mengembangkan konsep pendidikan berbasis cinta dan ekoteologi di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
"Kurikulum cinta dan eco-theology merupakan pendekatan penting dalam membentuk karakter masyarakat yang tidak hanya memiliki kecintaan terhadap sesama, tetapi juga terhadap lingkungan. Ini sejalan dengan misi Islam sebagai rahmatan lil 'alamin," ujarnya.
Selain itu, turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama se-Kabupaten/Kota, para rektor perguruan tinggi, pimpinan pondok pesantren, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran berbagai pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan luas terhadap penguatan kurikulum cinta dan ekoteologi dalam pendidikan Islam.
Dengan digelarnya seminar ini di Kabupaten Wajo, diharapkan akan semakin memperkuat peran pesantren dan lembaga pendidikan dalam mengimplementasikan konsep Deklarasi Istiqlal. Pra seminar internasional ini menjadi bagian dari rangkaian acara menuju seminar utama yang akan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan dalam membahas strategi implementasi Deklarasi Istiqlal di berbagai sektor pendidikan dan sosial.