RESMI! MQK Internasional Digelar Tiga Tahunan, Direktur Pesantren Kemenag Tetapkan Jadwal Baru

Wajo (Humas Kemenag) – Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) Internasional yang perdana digelar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan utama dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pendampingan Pelaksanaan MQKN Internasional.

Rakor yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wajo pada Sabtu, 4 Oktober 2024, ini dipimpin langsung oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Dr. H. Basnang Said.


​Hadir dalam Rakor tersebut para Kepala Subdirektorat (Kasubdit) di lingkungan Direktorat PD Pontren, serta para Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Pontren dari seluruh Indonesia. Pertemuan strategis ini secara khusus mengagendakan perencanaan pelaksanaan MQKN Internasional untuk masa depan.

​Mengawali Rakor, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran seluruh pejabat Kemenag di Kabupaten Wajo.

​"Selama ini, kami sudah bekerja keras, tak kenal waktu dalam melayani tamu-tamu kita, karena rasa bahagia dan senang atas kedatangan Bapak/Ibu sekalian. Ini adalah momen sejarah, seluruh pejabat Kementerian Agama hadir di Kabupaten Wajo," ujar H. Muhammad Subhan dengan haru.

​Beliau juga menyampaikan permohonan maaf yang tulus jika pelayanan yang diberikan selama kegiatan berlangsung belum sepenuhnya maksimal.

​Direktur PD Pontren, Dr. H. Basnang Said, dalam arahannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo atas kerja keras dan sinergi yang luar biasa.

​"Saya melihat langsung bagaimana beliau melakukan koordinasi. Beliau adalah kakak dan senior saya waktu di pondok," ungkap Basnang Said.

​Apresiasi juga ditujukan kepada seluruh satuan kerja Kemenag atas kerja sama mereka, sehingga pelaksanaan MQK Internasional mulai dari persiapan, pembukaan, hingga hari ini berjalan lancar. ​Mengingat suksesnya gelaran perdana MQKI ini, Dr. Basnang Said mengusulkan rencana agar kegiatan akbar ini dilaksanakan secara tiga tahunan. 

"Kita sampaikan selanjutnya kepada Bapak Dirjen bahwa MQKI nantinya akan diadakan tiga tahunan," ungkapnya

​Dalam Rakor tersebut, Dr. Basnang Said juga menyampaikan sejumlah program dan agenda kepesantrenan besar Kemenag ke depan, antara lain:

​Perkemahan Santri Nusantara (Perkemasan) 2026: Direncanakan akan kembali digelar di Cibubur pada tahun 2026 mendatang. Pihaknya mengharapkan agar koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dapat dilakukan mulai dari sekarang.

​Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS) 2027: Rencana awal akan ditempatkan di Jambi, namun hal ini masih dalam tahap diskusi lebih lanjut.

​Usulan Tuan Rumah MQK Internasional 2028: Terdapat usulan agar MQK Internasional pada tahun 2028 digelar di Pulau Sumatra, dengan kandidat kuat Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.

​Program Cek Kesehatan Gratis Santri: Setiap Kabupaten/Kota direncanakan dapat mengusulkan 2 hingga 5 pesantren untuk mendapatkan program cek kesehatan gratis bagi para santri.

​Rakor ini ditutup dengan pembahasan mengenai berbagai program penguatan pondok pesantren lainnya, menegaskan komitmen Kemenag dalam memajukan kualitas pendidikan pesantren di Indonesia dan kancah internasional. (jo)