Sengkang (Kemenag Wajo) — Pondok Pesantren As’adiyah Pusat Sengkang kembali menjadi magnet perhatian nasional melalui pelaksanaan Ngaji Perdana Kurikulum Cinta dan Wisuda Tahfiz, yang digelar pada Sabtu pagi (26/7/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah.
Turut hadir mendampingi beliau, sejumlah pejabat tinggi Kementerian Agama RI, yakni Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. H. Basnang Said, M.Ag, serta Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag.
Hadir pula Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid, S.Ag., M.Pd.I, Bupati Wajo, H. Andi Rosman, S.Sos., M.M, Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Ir. H. Firmansyah Perkesi, M.Si, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd.I, bersama jajaran dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Menteri Agama mengungkapkan bahwa Kurikulum Cinta merupakan ikhtiar strategis Kementerian Agama dalam memperkuat kembali nilai-nilai dasar pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
“Kurikulum Cinta hadir untuk menegaskan bahwa Islam adalah agama kasih sayang, bukan kebencian. Sebuah pendidikan yang membentuk manusia berakhlak, penuh cinta, bukan saling menyakiti,” terangnya.
Sebagai alumni Pondok Pesantren As’adiyah, Anregurutta Prof. Nasaruddin Umar juga mengenang masa-masa pengabdiannya sebagai santri dan guru di lingkungan pesantren, serta menegaskan bahwa As’adiyah merupakan rumah spiritual dan awal perjuangan keilmuannya.
Beliau juga menyampaikan pentingnya keberkahan tempat dan waktu dalam pendidikan pesantren, terutama saat santri menghidupkan malam dengan zikir, tilawah, dan hafalan Al-Qur’an.
“Saat dunia terlelap, para santri bangun dan bermunajat. Inilah rahasia kekuatan spiritual yang membentuk karakter Qur’ani sejati,” jelasnya.
Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah Launching Buku Biografi A.G. H. M. Yahya al-Hañdz, yang ditandai dengan penandatanganan simbolis oleh Menteri Agama RI, didampingi oleh para penulis buku, yaitu: H. Martomo Malaing, S.Q., M.A., Dr. Muh. Abrar, M.Hum., Dr. Ahmad Zulki Fatawari, M.Ag.
Buku ini menjadi dokumentasi penting sejarah perjuangan dan pemikiran A.G. H. M. Yahya al-Hañdz, sebagai ulama dan pelopor pendidikan Islam di Sulawesi Selatan, khususnya dalam lingkungan As’adiyah.
Sementara itu, Wisuda Tahfiz Al-Qur’an menjadi puncak kegiatan, di mana ratusan santriwan dan santriwati diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an, yang tidak hanya menguasai hafalan, tetapi juga diharapkan menjadi penjaga nilai dan cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan sertifikat tanah wakaf untuk Kementerian Agama Kabupaten Wajo, sebagai bentuk sinergi dan dukungan terhadap pengembangan layanan keagamaan dan pendidikan Islam di daerah.
Kegiatan ini semakin semarak dengan penayangan video profil Kota Sengkang sebagai Kota Santri Tahfiz, yang meneguhkan Wajo sebagai pusat gerakan penghafal Al-Qur’an berbasis pesantren.
Melalui momen ini, Pondok Pesantren As’adiyah kembali meneguhkan perannya sebagai pusat keilmuan Islam yang moderat dan berwawasan spiritualitas Qur’ani, yang terus menebarkan cahaya dari Sengkang ke seluruh penjuru negeri dan dunia. (nrl/jo/)