Sengkang (Kemenag Wajo) – Shalat gerhana bulan (Khusuf) dilaksanakan di Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang pada Senin dini hari, 8 September 2025 pukul 00.30 WITA. Jamaah dari berbagai kalangan hadir untuk melaksanakan shalat sunnah tersebut secara berjamaah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, bertindak sebagai khatib sekaligus memberikan khutbah gerhana. Dalam khutbahnya, beliau menekankan bahwa gerhana adalah fenomena alam yang menjadi tanda kebesaran Allah SWT, bukan pertanda buruk sebagaimana diyakini sebagian masyarakat di masa lalu.
Beliau menjelaskan, Al-Qur’an telah menegaskan bahwa matahari dan bulan beredar sesuai garis edarnya masing-masing, sebagaimana firman Allah dalam QS. Yasin ayat 40. Fenomena gerhana terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya matahari terhalang oleh bumi dan tidak sampai ke bulan.
“Gerhana adalah tanda kebesaran Allah, bukan karena kelahiran atau kematian seseorang. Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk shalat, berdoa, beristighfar, bertakbir, dan bersedekah ketika terjadi gerhana,” jelasnya dalam khutbah.
Di akhir khutbahnya, H. Muhammad Subhan mengajak jamaah untuk menjadikan peristiwa gerhana sebagai momentum memperbanyak taubat, meningkatkan ibadah, dan memperkuat kepedulian sosial. “Semoga peristiwa ini menyadarkan kita akan kecilnya manusia di hadapan kebesaran Allah SWT, serta semakin mendekatkan diri kepada-Nya,” pungkasnya. (nrl)