Bola, 19 November 2024 – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Wajo menggelar pelantikan pengurus BKMT Kecamatan Bola dan pengurus BKMT desa se-Kecamatan Bola yang diinisiasi Oleh KUA Kec. Bola. Acara pelantikan berlangsung khidmat di Telaga Biru, Desa Lempong, Kecamatan Bola, dihadiri oleh para tokoh agama, dan anggota Majelis Taklim dari berbagai wilayah di kecamatan tersebut.
Ketua BKMT Kabupaten Wajo, Rabiah Lamming, dalam sambutannya menekankan pentingnya amanah dan tanggung jawab bagi pengurus Majelis Taklim.
“Menjadi pengurus Majelis Taklim adalah amanah, bukan sekadar gelar atau jabatan, melainkan tanggung jawab besar untuk terus menggerakkan dakwah dan membina masyarakat,” ujar Dr. Rabiah.
Ia mengingatkan bahwa pengurus BKMT memiliki peran penting dalam membangun ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat serta memperkuat pemahaman keagamaan yang moderat dan inklusif.
Dr. Rabiah juga menjelaskan bahwa BKMT merupakan wadah silaturahmi dan koordinasi antar-Majelis Taklim yang diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat pengembangan keagamaan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
“Sebagai pengurus BKMT, kita harus mampu menjadi panutan dan pelayan bagi anggota Majelis Taklim lainnya, dengan semangat kebersamaan dan gotong royong untuk memajukan masyarakat melalui dakwah,” tambahnya. Ia mengajak seluruh pengurus yang baru dilantik untuk aktif menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat dan berkolaborasi dengan berbagai pihak demi kebaikan umat.
Selain pelantikan, acara ini juga diisi dengan sesi pembekalan bagi para pengurus baru yang meliputi pemahaman tentang program kerja BKMT, pengelolaan administrasi, dan tata cara pelaporan kegiatan. Dalam sesi ini, para pengurus diberi panduan agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Taklim di bawah BKMT dapat terdokumentasi dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Suasana penuh keakraban mewarnai acara pelantikan, dengan para anggota Majelis Taklim yang saling berinteraksi dan berbagi pengalaman. Beberapa peserta menyampaikan harapan agar BKMT dapat menjadi motor penggerak bagi kegiatan keagamaan di tingkat desa dan kecamatan, khususnya dalam pembinaan umat dan pelestarian nilai-nilai Islam yang damai
